Unsur Intrinsik (unsur dalam)
Unsur intrinsik atau disebut juga unsur dalam adalah unsur yang tidak tampak. Ini yang kita sebut di atas tadi sebagai kajian interteks. Dalam intrinsik ada:- Tema; yaitu ide pokok yang ingin disampaikan dari sebuah cerita.
Jika ada yang menyebutkan temanya romantis, itu adalah bias pengertian. Romantis bukan tema, tetapi gaya yang digunakan oleh penulis. Dalam kasus dimaksud sebenarnya temanya adalah cinta/ percintaan. Jalan ceritanya yang dibuat menjadi romantis. Ini hanya perkara gaya/style (di lain waktu akan kita bicarakan masalah gaya atau style penulis tersebut).
- Alur/ Plot; yaitu jalan cerita.
- Penokohan; karakter yang dibentuk oleh setiap dialog tokoh.
- Latar/ setting; yaitu tempat kejadian.
- Latar atau setting berbicara masalah tempat, suasana, dan waktu.
- Amanat; yaitu pesan yang hendak disampaikan penulis dari sebuah cerita.
Unsur Ekstrinsik (unsur luar)
Unsur-unsur luar adalah unsur yang tampak, seperti adanya dialog/ percakapan. Namun, unsur-unsur ini bisa bertambah ketika naskah sudah dipentaskan. Di sana akan tampak panggung, properti, tokoh, sutradara, dan penonton.Unsur-Unsur Drama
Kata drama berasal dari istilah Yunani yang berarti gerak, perbuatan, laku. Drama tidak lain adalah suatu segi kehidupan yang dihidangkan dengan gerak. Secara umum drama diartikan sebagai kisah hidup dari kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh orang banyak dengan media percakapan, gerak, dan laku yang didasarkan pada naskah tertulis.
Bila dibandingkan dengan cerpen dan novel, maka drama mempunyai bentuk yang khusus, yaitu sebagian besar terdiri dari dialog (percakapan). Tapi kesemuanya mempunyai dasar yang sama yaitu cerita yang diangkat dari hidup dan kehidupan. Selain itu, unsur yang dimiliki pun sama, yaitu plot, karakter, dialog, setting dan intrepretasi kehidupan.
a. Unsur-unsur drama yaitu:
1. Lakon
Lakon adalah hasil perwujudan dari naskah yang dimainkan. Lakon yang baik selalu mengandung konflik. Lakon drama disusun atas unsur-unsur yang sama dengan novel dan cerpen, yaitu karakteristik, plot, dialog, penempatan ruang dan waktu. Plot dan karakteristik adalah dua hal yang saling mendukung. Karakter dan plot dalam drama diwujudkan dalam laku dan dialog.
2. Pemain
Dalam sebuah drama ada pemain yang membawakan lakon drama. Pemain adalah komponen yang menghidupkan konflik yang terdapat dalam drama. Pemain yang baik adalah yang mampu menghidupkan pikiran dan perasaan pengarang.
Ada beberapa istilah untuk para pemain, yaitu:
Yaitu tempat berlangsungnya pertunjukan drama.
4. Penonton
Kedudukan penonton dalam drama harus dijadikan perhitungan istimewa karena tanpa penonton, maka lakon drama yang dipentaskan tidak mengandung arti.
5. Naskah drama
Naskah drama adalah bentuk tertulis dari cerita drama Sebuah lakon drama karya siapapun yang berkali-kali dimainkan akan selalu berubah-ubah kualitas artistiknya tergantung dari siapapun dan dimana ia dimainkan. Akan tetapi naskah drama itu sendiri akan tetap, kualitas artistiknya.
Lakon adalah hasil perwujudan dari naskah yang dimainkan. Lakon yang baik selalu mengandung konflik. Lakon drama disusun atas unsur-unsur yang sama dengan novel dan cerpen, yaitu karakteristik, plot, dialog, penempatan ruang dan waktu. Plot dan karakteristik adalah dua hal yang saling mendukung. Karakter dan plot dalam drama diwujudkan dalam laku dan dialog.
2. Pemain
Dalam sebuah drama ada pemain yang membawakan lakon drama. Pemain adalah komponen yang menghidupkan konflik yang terdapat dalam drama. Pemain yang baik adalah yang mampu menghidupkan pikiran dan perasaan pengarang.
Ada beberapa istilah untuk para pemain, yaitu:
- Protagonis: peran utama yang merupakan pusat cerita.
- Antagonis : Peran lawan, ia sering menjadi musuh yang menyebabkan konflik terjadi.
- Tritagonis: peran penengah, bertugas menjadi pendamai atau perantara protagonis dan antagonis.
- Peran pembantu: peran yang tidak secara langsung terlibat dalam konflik yang terjadi, tetapi diperlukan dalam penyelesaian cerita.
Yaitu tempat berlangsungnya pertunjukan drama.
4. Penonton
Kedudukan penonton dalam drama harus dijadikan perhitungan istimewa karena tanpa penonton, maka lakon drama yang dipentaskan tidak mengandung arti.
5. Naskah drama
Naskah drama adalah bentuk tertulis dari cerita drama Sebuah lakon drama karya siapapun yang berkali-kali dimainkan akan selalu berubah-ubah kualitas artistiknya tergantung dari siapapun dan dimana ia dimainkan. Akan tetapi naskah drama itu sendiri akan tetap, kualitas artistiknya.
0komentar:
Posting Komentar